Fakta Mengejutkan Tentang Dubai yang Belum Banyak Orang Tahu merupakan judul dari sebuah artikel kami kali ini. Kami ucapkan Selamat datang di trevorjonesfilmmusic.com, Update Terkini, Informasi Tanpa Henti. Pada kesempatan kali ini, kami masih bersemangat untuk membahas soal Fakta Mengejutkan Tentang Dubai yang Belum Banyak Orang Tahu.
Di balik kemewahan Dubai ada penderitaan para imigran pekerja yang berasal dari India, Bangladesh dan beberapa negara dari wilayah Asia.
Beberapa pekerja di sita passportnya di Bandara untuk bekerja berjam-jam di bawah panasnya Dubai dengan upah di bawah rata-rata.
Mereka di bawah ke wilayah Sonapur yang dalam peta sendiri wilayah tersebut tidak ada, sehingga keadaan mereka tersembunyi di balik gedung-gedung pencakar langit.
Seorang Jurnalis bernama Farhad Berhanas berbicara dengan seorang pekerja yang bernama Jangahir dari Bangladesh, ia telah bekerja selama 4 tahun menjadi tukang pembersih dan di gaji 800AED (139 Euro) atau Rp 3,083,974 (Kalkulasi 2019) perbulan, dan mengirimkan 500AED (Rp 1,929,217) untuk keluarganya, berarti anggap saja bulatkan menjadi 3 jt – 2jt = 1jt Rupiah (Bayangkan hidup di Dubai dengan Budget 1jt perbulan).
Beberapa foto yang di ambil oleh Farhad :
Pekerja imigran ini bekerja selama 14jam sehari dengan temperatur 50 derajat celcius (panas bro) sedangkan turis yang berasal dari barat saja tidak boleh berada di luar terlalu lama oleh keamanan setempat.
Para pekerja ini sedang membangun kapal pesiar mewah di penangkaran kapal Jaddaf. Kapal ini biasanya di peruntukan untuk turis dan dapat menghasilkan $3,755,000 dari para turis.
Farhad :
“Ada banyak hotel mewah dan bangunan terkenal di dunia yang telah di bangun oleh mereka dalam beberapa tahun terakhir”
“Majikan (agensi) mereka biasanya mengambil passport mereka setibanya di Dubai dan mereka semua dikirim ke Sonapur”
“Menurut Undang-Undang Pemerintah, tempat kerja harus di tutup selama suhu seperti ini agar tidak membahayakan pekerja dan kesehatan mereka, Akan tetapi pemerintah seringkali atau bahkan tidak pernah mengungumkan suhu cuaca yang tepat”
Dia juga menambahkan :
“Kamar untuk para pekerja hanya berukuran 12×12 di lengkapi dengan 6 tempat tidur dan menampung 6–8 orang dalam satu kamar”
“Salah satu pekerja dari China menghentikan saya, dan menunjukan saya tulisan yang ia tulis di atas kayu”
Yang bertuliskan :
“Bos yang terhormat, saya sudah bekerja di perusahaan anda selama 1 tahun. Kontrak saya sudah kadaluwarsa tetapi saya tidak mendapat gaji saya selama 4 bulan , saya harus pergi ke China, tolong bayar gaji saya”
Para pekerja yang menikmati gaji besar tidak akan pernah mengalami sisi gelap Dubai, di mana penderitaan tersembunyi dari Media.
Farhad tidak mecoba untuk mendapatkan izin memotret mereka. Karena wilayah ini tidak terbuka untuk umum dan diri nya juga yakin bahwa UAE tidak ingin menunjukan kondisi ini ke dunia.
“Jadi saya mengambil foto mereka pada malam hari sehingga jauh lebih mudah bersembunyi dari pihak keamanan. Setelah saya mulai bertemu dengan mereka, mereka takut bahwa diri nya berasal dari pihak pemerintah”
Ali Sadam (24) Telah bekerja selama 2 tahun menjadi pembersih dan hidup dengan teman kamarnya yang berjumlah 5 orang.
Terlepas dari upayanya, Jurnalis Iran tersebut sering di tangkap dan di introgasi oleh pihak keamanan.
“Saya berpura-pura menjadi turis yang hilang dan petugas keamanan ingin melaporkan saya ke polisi karena daerah ini di larang untuk mengambil gambar”
“Saya pikir memperlakukan manusia dengan sangat kejam itu melanggar hak asasi mereka. Tapi hal seperti ini masih ada di sekitar kita”